1.
Pengertian strategi pembelajaran Guided Note Taking
Strategi
pembelajaran guided note taking
merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) .Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan murid
berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk
interaksi antar murid maupun murid dengan guru dalam proses pembelajaran
tersebut. Secara terminologi Guide Note Taking adalah
strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai
media yang dapat membantu murid dalam membuat catatan ketika seorang guru
sedang menyampaikan pelajaran dengan strategi ceramah. Tujuan strategi Guide
Note Taking adalah agar strategi ceramah yang dikembangkan oleh guru
mendapat perhatian murid, terutama pada kelas yang jumlah muridnya cukup banyak
(Zaini dkk, 2010)
Suasana belajar dengan Guided
Note Taking strategi pembelajaran Guided
Note Taking atau catatan terbimbing adalah strategi pembelajaran yang
menggunakan suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat
membantu murid dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan
pelajaran dengan strategi ceramah. Tujuan Strategi pembelajaran guided note
taking adalah agar strategi ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat
perhatian murid, terutama pada kelas yang jumlah muridnya cukup banyak (Djamarah, 2013:400-401).
2. Langkah-langkah Strategi
Pembelajaran Guided Note Taking
Pebelajaran
Guided Note Taking adalah sebuah
pembelajaran aktif yang tentunya dapat membantu peningkatan hasil belajar,
namun dalam penerapannya strategi Guided
Note Taking memiliki langkah – langkah. Langkah – langkah pembelajaran
dengan strategi Guided Note Taking
adalah sebagai berikut.
1. Memberi bahan ajar misalnya berupa
handout kepada murid
2. Materi ajar disampaikan dengan strategi
ceramah.
3. Mengosongi sebagian poin-poin yang
penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut,
misalnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara
menghilangkan beberapa kata kunci.
3.
Keunggulan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking
Pebelajaran Guided Note
Taking memiliki langkah – langkah yang terurut agar pebelajaran berjalan sesuai
dengan tujuan. Selain itu juga strategi pemebelajaran Guided Note Taking memiliki keunggulan sebagai berikut.
1. Strategi pembelajaran ini cocok
untuk kelas besar dan kecil.
2.
Strategi
pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai
kegiatan pembelajaran.
3.
Strategi
pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.
4.
Strategi
pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta,
sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
5.
Strategi
pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi
yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
6.
Strategi
pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan
terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang
berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep
atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.
7.
Strategi
pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang
berbeda.
8.
Strategi
pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau
tulisan naratif yang panjang.
9.
Strategi
pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang
terhadap suatu informasi tertentu
10. Strategi pembelajaran ini
memungkinkan murid belajar lebih aktif, karena memberikan kesempatan
mengembangkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta diharapkan
mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan
bekerja sendiri (Djamarah, 2010:400).
4.
Kelemahan
Strategi Pembelajaran Guided Note Taking
Selain memeliki keunggulan strategi
pemebelajaran ini juga memiliki kelemahan yakni sebagai berikut.
1. Jika guided note taking digunakan sebagai strategi pembelajaran pada
setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan murid.
2.
Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
3.
Kadang-kadang
sulit dalam pelaksanaan karena guru harus mempersiapkan handout atau
perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah bagian atau materi mana yang harus
dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan murid untuk
belajar dengan strategi pembelajaran tersebut.
4.
Guru-guru
yang sudah terlanjur menggunakan strategi pembelajaran lama sulit beradaptasi
pada strategi pembelajaran baru.
5.
Menuntut
para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah
ditetapkan.
6. Biaya untuk penggandaan hand-out
bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang ekonomis (Djamarah, 2010:
4001).
No comments:
Post a Comment