Model
Pembelajaran Explicit Instruction
Model Explicit
Instruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa
dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat
diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut
Model Pengajaran Langsung. Menurut Arends (dalam Trianto, 2011:41) Model Explicit
Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Dari
berbagai kutipan di atas mengenai explicit instruction dapat disimpulkan
bahwa model pengajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan
yang bertahap, selangkah demi selangkah. Pada model explicit instruction terdapat
lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan
tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk
menerima penjelasan guru.
2.1.1
Kelebihan
Kelebihan model explicit
instruction:
1) dengan model pembelajaran langsung,
guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2) dapat diterapkan secara efektif
dalam kelas yang besar maupun kecil.
3) dapat digunakan untuk menekankan
poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga
hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
4) dapat menjadi cara yang efektif
untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
5) merupakan cara yang paling efektif
untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada
siswa yang berprestasi rendah.
6) dapat menjadi cara untuk
menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat
diakses secara setara oleh seluruh siswa.
7) Memungkinkan guru untuk menyampaikan
ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias)
yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
2.1.2
Sedangkan kelemahan model Explicit Instruction:
1) model pembelajaran langsung
bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui
kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa
memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya
kepada siswa.
2) dalam model pembelajaran langsung,
sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat
pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
3) karena siswa hanya memiliki sedikit
kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
4) karena guru memainkan peran pusat
dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image
guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan
terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran
mereka akan terhambat.
5) terdapat beberapa bukti penelitian
bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan
pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat
berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan
keingintahuan siswa.